Bagaimana AMIKOM bisa mengubah hidup Saya

Donni Prabowo
4 min readApr 2, 2021

--

Bersyukur. Satu kata yang bisa saya ungkapkan saat ini untuk mewakili perasaan saya dapat berkesempatan menjadi keluarga besar Alumni AMIKOM. Sekitar 14 tahun lalu, saat lulus SMA sama sekali tak terbayang bakal kuliah di Universitas AMIKOM. AMIKOM tidak tersebut di doa-doa saya, namun tampaknya Tuhan menjawab doa saya dengan cara lain, Tuhan memberikan apa yang saya butuhkan, bukan apa yang saya inginkan. Dan akhirnya saya ditakdirkan masuk AMIKOM pada tahun 2008.

Saya bukanlah anak yang terlahir jenius yang memiliki banyak prestasi ketika sekolah, bahkan bisa dibilang cenderung “bodoh” di masa-masa SMP dan SMA. Seinget saya, saya pernah mendapatkan ranking 36 dari total 40 siswa ketika saya SMP. Saya pernah merasakan dicap sebagai siswa “bodoh” oleh teman-teman kelas, guru dan mungkin juga oleh orang tua sendiri. Bahkan saat itu saya sendiri nyaris pasrah mengakui dan menerima bahwa saya bukanlah orang yang pintar dan berbakat.

Tahun 2008 adalah titik balik hidup saya, 180 derajat. AMIKOM berhasil melahirkan saya kembali dengan wujud yang berbeda, dengan tingkat kepercayaan diri yang jauh berbeda. Saat itu setiap mahasiswa baru AMIKOM wajib mengikuti program Pelatihan Super Unggul (PSU), termasuk saya. PSU merupakan program Karakter Building dengan metode NLP untuk membangun karakter mahasiswa baru. Jujur saja saat itu saya juga belum mengerti apa manfaatnya, tetapi perlahan tanpa disadari tingkat kepercayaan diri saya menjadi naik.

Bapak Winih Wicaksono, Dosen yang paling berjasa dalam hidup saya. Beliau adalah dosen mata kuliah Algoritma dan Struktur Data pada semester 1. Karena beliaulah saya bisa berubah menjadi pribadi yang lebih percaya diri, beliaulah orang pertama yang saya rasakan memberikan kepercayaan diri bahwa saya mampu dibidang informatika. Saya yang dulunya sering kali dianggap siswa yang “bodoh” ketika sekolah, dalam kelas Algoritma dan Struktur Data saya seolah-olah menjadi siswa yang paling pintar. Sejak saat itu motivasi saya menjadi sangat tinggi.

Bersyukur AMIKOM menyediakan ruang yang sangat luas untuk pengembangan diri. AMIKOM memiliki banyak unit bisnis yang memungkinkan mahasiswa untuk kuliah sambil bekerja dibidang yang ditekuni. Saat itu saya semester 3, dan dengan kepercayaan diri yang sudah semakin meningkat saya beranikan diri untuk mendaftar bekerja disalah satu unit usaha AMIKOM yang menangani soal pengembangan inovasi. Alhamdulillah saya di terima. Ini adalah titik balik kedua saya yang membuat hingga saat ini saya tertarik dengan pengembangan inovasi teknologi. Saya ingat betul project pertama di unit bisnis tersebut adalah membuat smart document management yang terintegrasi dengan printer dan scaner. Pimpinan saya saat itu Bapak Arief Setyanto memberikan saya tantangan untuk melakukan sesuatu yang sama sekali belum pernah saya pelajari sebelumnya dibangku perkuliahan.

Kuliah sambil bekerja memberikan saya banyak pelajaran yang mungkin tidak bisa didapatkan orang lain. Saya dipertemukan dengan orang-orang hebat yang akhirnya membawa saya kebabak baru dalam hidup saya, yaitu menjadi mahasiswa pemburu kompetisi. Lagi-lagi bersyukur AMIKOM memberikan support yang sangat luar biasa kepada saya dan tim. Saat itu, segala bentuk keperluan kami disediakan dan difasilitasi oleh AMIKOM, mulai dari kebutuhan device untuk research hingga biaya akomodasi dan transportasi ketika mengikuti kompetisi sebagai perwakilan dari AMIKOM. Tidak hanya kompetisi nasional, namun juga kompetisi tingkat Internasional. Berkat AMIKOM saya jadi punya cukup portofolio berpartisipasi dan memperoleh penghargaan tingkat internasional di beberapa negara seperti Taiwan, Hongkong, Bangladesh dan Sri Lanka.

Selama kuliah, AMIKOM juga secara aktif menginformasikan beasiswa-beasiswa. Alhamdulillah ketika S1 dari semester 3 hingga lulus saya mendapatkan beasiswa PPA (Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik) dari Kementrian. Dan yang menjadi titik klimak adalah saat saya menjadi wisudawan Best of The Best dari semua Prodi dan semua angkatan dalam periode wisuda tersebut. Saat itu pihak AMIKOM mengundang kepala sekolah dari SMA saya, dan menempatkan orang tua saya pada baris terdepan. Bagi saya, mungkin itu adalah moment paling membanggakan yang bisa saya persembahkan untuk kedua orang tua saya. Dan karena prestasi tersebut AMIKOM memberikan beasiswa S2 full, itu memang sebagai reward bagi siapapun yang menjadi wisudawan terbaik dalam satu periode wisuda.

Pengalaman-pengalaman selama studi di AMIKOM membuat saya berpenghasilan bahkan sebelum lulus kuliah. Pengalaman-pengalaman saya didunia kompetisi produk teknologi membuat saya memdapatkan pekerjaan bahkan tanpa harus melamar kerja. AMIKOM berhasil membuat orang yang sering dianggap “bodoh” ketika dibangku sekolah, menjadi Wisudawan Terbaik dengan IPK 3.92.

Saat ini saya memiliki beberapa usaha dibidang teknologi digital yaitu PT. Sertifikat Digital Indonesia (sertiva.id) dan juga PT. Jendela Digital Indonesia. Saya juga aktif mengabdi dan berbagi di AMIKOM untuk membantu AMIKOM melahirkan entreprenuer-entreprenuer baru melalui program Amikom Business Park Startup Incubator.

Bagi temen-temen yang kebetulan belum diterima atau belum berkesempatan kuliah di perguruan tinggi negeri, jangan putus asa. Kuliah di perguruan tinggi negeri tidak menjamin kesuksesan seseorang, begitupun kuliah diperguruan tinggi swasta. Dimanapun kita kuliah, kita masih tetap punya kesempatan untuk meraih cita-cita. Kuncinya terletak pada diri kita sendiri, kuncinya terletak pada keyakinan, percaya diri dan tekat yang kuat. Dan kita pun masih tetap punya kesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi impian kita untuk jenjang yang lebih tinggi, misalnya S2 atau S3.

Mungkin jika ada yang tertarik untuk mengenal lebih jauh soal amikom bisa akses websitenya di http://pmb.amikom.ac.id/ atau instagram @amikomjogja

--

--

Donni Prabowo

Startup Ecosystem Player | CEO PT. Jendela Digital Indonesia | Director at ABP Incubator | Regional Head at UMG Idealab (C.V.Capital) | donni.official@gmail.com